Penundaan Pemilu Jangan Sampai Menyuarakan Lagi: Tadinya sebagaimana diberitakan, terdapat beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju yang melemparkan wacana soal penundaan Pemilu 2024. Awal, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Presiden Joko Widodo menegaskan tidak boleh terdapat lagi Menteri yang menyuarakan penundaan pemilu 2024.Statment itu di informasikan Presiden Jokowi pada Persidangan Kabinet Paripurna, di Istana Negeri, Selasa 5 April 2022."Jangan menyuarakan menimpa urusan penundaan, urusan perpanjangan, enggak," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden,
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menegaskan kepada menteri Kabinet Indonesia Maju buat tidak melaksanakan hal- hal yang memunculkan polemik di publik.Jangan ada memunculkan polemik di warga," ucapnya. Tidak hingga disitu, warnanya Bahlil berkata tidak terdapat yang dapat melarang buat melaporkan pendapatnya terpaut dengan penundaan pemilu. Ini parlemen, lembaga demokrasi, orang ingin cerita apa saja boleh tercantum penundaan pemilu. Jangan diharamkan," kata Bahlil di Lingkungan Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu( 30/ 3/ 2022).
Untuk Bahlil, wacana penundaan pemilu tercantum suatu pemikiran yang konstruktif buat kebaikan bangsa.Karena dalam suatu negeri demokrasi, melaporkan suatu komentar, tercantum penundaan pemilu, merupakan suatu perihal yang normal.Itu( penundaan pemilu) wajar- wajar saja. Tinggal gimana proses di parlemen gimana, boleh ataupun tidak, monggo dituntaskan di mari," ucapnya.Terlebih, lanjut Bahlil, dari sisi investasi, penundaan pemilu dinilai baik dengan catatan dicoba secara komprehensif serta cocok mekanisme perundang- undangan( UU).
" Dari sisi investasi, pengusaha perlu kepastian, stabilitas politik. Jika wacana penundaan dapat dicoba secara komprehensif serta dalam mekanisme UU, dalam pemikiran aku itu hendak bagus buat investasi," kata ia.
Tidak hanya Bahlil, terdapat pula Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan kalau dirinya mempunyai big informasi yang menampilkan sokongan rakyat pada penundaan pemilu.
" Sebab begini, kita kan memiliki big informasi, aku mau amati, kita memiliki big informasi, dari big informasi itu, kira- kira meng- grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam- macam, Facebook, seluruh macam- macam, sebab orang- orang main Twitter, kira- kira orang 110 jutalah," kata Luhut.